Batu Empedu (Tidak) Perlu Dioperasi?

oleh : dr. Adianto Nugroho, SpB – KBD

PERTANYAAN semacam ini sering kali mencuat dalam sesi konsultasi dokter  pasien, baik di ruang praktik  maupun dalam forum-forum tanya jawab di media cetak, elektronik, dan media sosial. “Seramnya” istilah operasi dan mitos-mitos seputar sakralnya kandung empedu umumnya menjadi latar belakang timbulnya pertanyaan ini. Apakah benar demikian? Untuk menjawab pertanyaan ini, baiknya kita memahami lebih jauh mengenai batu empedu.

Batu empedu  adalah batu  yang berasal dari  cairan empedu, umumnya terbentuk  dari kolesterol, atau pigmen cairan empedu, atau  keduanya. Batu  empedu  sendiri  dapat  berada di  kandung empedu (kolesistolitiasis) atau di saluran empedu (koledokolitiasis).

Secara klasik, faktor risiko terbentuknya batu di kandung empedu adalah 4F: female, forty, fertile, fat. Namun, belakangan ini tidak selalu demikian. Faktor risiko lain adalah:

  • Diet tinggi lemak, tinggi kolesterol, rendah serat.
  • Diabetes Melitus.
  • Hamil atau konsumsi obat dengan kadar estrogen tinggi.
  • Penurunan berat badan yang terlalu cepat.

Adanya batu  di kandung empedu  dapat menimbulkan gejala, antara lain nyeri perut  kanan atas, menjalar ke punggung kanan, disertai rasa mual, kembung, dan sering bersendawa. Namun demikian, tak jarang batu di kandung empedu tidak dirasakan oleh pasien dan  baru  terdiagnosis  saat pemeriksaan kesehatan rutin melalui ultrasonografi.

Keberadaan batu  yang sudah menimbulkan gejala merupakan indikasi dilakukannya tindakan operasi pengangkatan batu sekaligus kandung empedu, yang dikenal dengan istilah kolesistektomi. Dapat dilakukan secara operasi terbuka atau dengan teknik laparoskopi.

Setelah kandung empedu  dan batu  diangkat, cairan empedu tetap diproduksi di hati dan masuk ke saluran cerna tanpa melewati penampungan. Disarankan untuk  mengurangi konsumsi makanan berlemak dan santan selama beberapa waktu setelah operasi pengangkatan kandung empedu.

Beberapa permasalahan yang dapat timbul  bila batu  empedu bergejala tidak segera dibuang melalui operasi.

  • Infeksi  kandung  empedu,  yang  dalam  jangka  panjang  dapat berkembang menjadi kanker kandung empedu.
  • Batu  menyumbat   saluran  empedu  yang  dapat  menimbulkan hambatan aliran dan pasien menjadi kuning.?
  • Hambatan aliran pankreas dan menimbulkan radang pankreas atau pankreatitis.
  • Kanker kandung empedu.

Kami harap Anda sehat senantiasa.

Layer_1(11)
Reservasi
Layer_1(11)
Reservasi

You cannot copy content of this page

Scroll to Top
Chat WhatsApp
1
Butuh Bantuan?
Halo Sahabat Sehat Carolus 🥰

Terima kasih atas kepercayaannya terhadap RS St. Carolus. Kami selalu berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang berkualitas, dokter & tenaga medis profesional serta, fasilitas lengkap & canggih.