Mata Melotot Bisa Jadi karena Masalah Tiroid

oleh : dr. Laurentius Aswin Pramono, SpPD

MATA melotot (menonjol ke luar) tidak selalu karena pemiliknya sedang marah. Mata menonjol keluar atau eksoftalmus dapat menjadi salah satu tanda dan gejala dari kondisi hipertiroid.

Sebanyak 30–40 persen penderita hipertiroid atau kelebihan hormon tiroid yang disebabkan proses autoimun (kekebalan tubuh tidak normal yang menyerang ke kelenjar tiroid) akan mengalami gejala mata yang disebut sebagai penyakit mata tiroid. Karena nama penyakitnya adalah penyakit graves (graves’ disease), kelainan matanya disebut sebagai graves’ oftalmopati atau graves’ orbitopati. Kita sebut saja dengan istilah gangguan “mata tiroid”.

Seorang penderita hipertiroid akan mengalami beberapa gejala, seperti berat badan bertambah kurus, berdebar-debar, gangguan emosional, tidak tahan udara panas, banyak berkeringat, dan nafsu makan meningkat, yang semuanya menunjukkan bahwa metabolisme tubuhnya bekerja lebih cepat daripada seharusnya. Hal ini bila disertai dengan pembesaran kelenjar gondok (pembesaran leher menyeluruh), mata menonjol, kaki bengkak sebagian, dan kelainan kulit (dermopati) bisa dicurigai sebagai penderita hipertiroid graves.

Penderita hipertiroid perlu kontrol ke dokter, baik dokter layanan primer di puskesmas maupun di rumah sakit ke dokter spesialis penyakit dalam untuk diwawancara medis dan pemeriksaan jasmani. Tentunya dokter akan menanyakan semua gejala yang dialami pasien dan pemeriksaan tubuh pasien. Dari pemeriksaan ini, bisa ditemukan irama nadi cepat dan tidak teratur, detak jantung berdebar keras dan cepat, leher membesar, mata melotot, tremor (gemetar di kedua telapak tangan), dan kedua kaki bengkak sebagian.

Pemeriksaan laboratorium hormon tiroid (fT4 dan TSH) bisa menegakkan diagnosis hipertiroid. Bila perlu, dilakukan pemeriksaan ultrasonografi leher atau tiroid untuk mengonfirmasi pembesaran kelenjar tiroid. Bila diagnosis hipertiroid sudah tegak, dapat dilakukan pengobatan rutin dengan obat anti-tiroid (bisa metimazol atau PTU) yang harus dengan petunjuk dan saran dokter. Untuk gejala mata melotot, penanganannya harus melibatkan dokter spesialis mata.

Idealnya, semua kelainan mata tiroid mendapatkan   penanganan yang tepat. Semua kelainan mata tiroid harus mendapat perlindungan dari debu, udara kering dan ekspos dari dunia luar. Saat tidur, idealnya menggunakan penutup mata (seperti dalam pesawat). Pada kelainan mata tiroid yang ringan dan tidak aktif, cukup diberikan tetes air mata buatan dan multivitamin yang mengandung selenium.

Untuk kelainan mata tiroid yang sedang dan berat, perlu diberikan beberapa obat khusus seperti steroid infus yang harus dikerjakan oleh dokter dan bila perlu terapi pembedahan (dekompresi) oleh dokter spesialis mata. Dengan penanganan yang tepat, penyakit hipertiroid graves dan kelainan mata tiroid ini bisa diobati dengan baik dan mencegah kerusakan mata lebih lanjut. Ayo, segera periksakan gangguan tiroid dan mata tiroid ke dokter.

Layer_1(11)
Reservasi
Layer_1(11)
Reservasi

You cannot copy content of this page

Scroll to Top
Chat WhatsApp
1
Butuh Bantuan?
Halo Sahabat Sehat Carolus 🥰

Terima kasih atas kepercayaannya terhadap RS St. Carolus. Kami selalu berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang berkualitas, dokter & tenaga medis profesional serta, fasilitas lengkap & canggih.