Pentingnya Penanggulangan HIV/AIDS

Maria Angela S.Kep, Ns. Lenny Widjaja, Mkep, dan dr. Veronica Felnditi, MARS

HARI AIDS sedunia setiap tahun diperingati pada 1 Desember. WHO dan UNAIDS melaporkan, tiga negara yang memiliki laju infeksi HIV tertinggi di dunia adalah China, India, dan Indonesia. Januari sampai dengan Maret 2017 jumlah infeksi HIV yang dilaporkan sebanyak 10.376 orang.

Kemenkes (2017) melaporkan data di Indonesia yaitu masalah AIDS dari Januari hingga Maret 2017 sebanyak 673 orang. Pada kelompok umur 10– 29 tahun sebesar 29,3 persen. Sementara itu, infeksi HIV sekitar 1,0 persen pada Januari–Maret 2017 untuk golongan umur 5–14 tahun atau sebanyak 102 orang, sedangkan golongan umur 15–19 tahun sekitar 3,2 persen atau sebanyak 334 orang.

Bagaimana cara penularan HIV? Cara penularan HIV melalui darah dan cairan tubuh. Penularan melalui darah contohnya transfusi darah yang terinfeksi dan jarum suntik yang tercemar/dipakai bergantian. Sementara itu, penularan melalui cairan tubuh, seperti hubungan seks yang berisiko tanpa pengaman dan dari ibu positif HIV ke bayi mulai masa kehamilan, melahirkan, dan menyusui. Penularan transmisi dari ibu ke anak terjadi lebih 90  persen penularan HIV pada anak diperoleh vertikal dari ibu yang mayoritas ditemukan pada anak di bawah 5 tahun. Risiko penularan HIV dari ibu ke bayi terjadi pada kehamilan 5–10  persen, persalinan 10–15  persen, dan pasca-persalinan 5–20  persen. Risiko ini meningkatkan angka penularan HIV/AIDS pada bayi.

Cara pencegahan penularan HIV/AIDS yang paling aman adalah melakukan serangkaian upaya dan cara pencegahan HIV, yaitu menggunakan kondom, sirkumsisi pada pria, hindari penggunaan jarum suntik bekas, hindari pemakaian jarum suntik secara bergantian, lakukan skrining HIV pada kehamilan, jika positif pada ibu hamil segera datang ke pelayanan puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk pemeriksaan lanjut, dan pemberian pengobatan ARV.

Di wilayah DKI Jakarta, angka kejadian HIV dan AIDS mengalami peningkatan, pada 2016 kasus HIV di DKI Jakarta mencapai 4.660 orang, sedangkan pada 2017 meningkat hingga 6.562 orang. Sementara itu, untuk kasus AIDS, pada 2016 mencapai 545 orang dan pada 2017 meningkat hingga 576 orang. Kebanyakan terjadi pada mereka yang berusia produktif antara 2129 tahun. (Dinkes DKI Jakarta, 2017).

Kegiatan penanggulangan HIV dan AIDS terdiri atas promosi kesehatan, pencegahan penularan HIV, pemeriksaan diagnosis HIV, pengobatan, perawatan dan dukungan; serta rehabilitasi. Pelayanan konseling yang dikenal dengan voluntary counseling and testing (VCT), suatu layanan konseling dan tes HIV yang dibutuhkan oleh klien secara aktif dan individual menekankan pada pengkajian dan penanganan faktor risiko, diskusi keinginan untuk menjalani tes HIV dan penularan, risiko, pemeriksaan, pengobatan dan pencegahan, penjelasan manfaat mengetahui status HIV.

PITC merupakan tes HIV dan konseling yang dilakukan oleh petugas kesehatan yang mengajak klien untuk melakukan konseling. Konseling dan menawarkan testing oleh petugas kesehatan dapat mencegah kecepatan penularan. Ini merupakan bagian standar pelayanan medis, dengan tujuan membuat keputusan klinis dan atau menentukan pelayanan medis secara khusus yang tidak mungkin dilaksanakan tanpa mengetahui status HIV seseorang, dan dapat menghindari keterlambatan diagnosis.

Promosi kesehatan juga ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan yang benar dan komprehensif mengenai pencegahan penularan HIV dan menghilangkan stigma serta diskriminasi. Semoga Anda senantiasa sehat.
 

Layer_1(11)
Reservasi
Layer_1(11)
Reservasi

You cannot copy content of this page

Scroll to Top
Chat WhatsApp
1
Butuh Bantuan?
Halo Sahabat Sehat Carolus 🥰

Terima kasih atas kepercayaannya terhadap RS St. Carolus. Kami selalu berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang berkualitas, dokter & tenaga medis profesional serta, fasilitas lengkap & canggih.