Akupunktur untuk Mengatasi Nyeri Haid

Oleh: dr. Lufty Setiwardhani SpAk

NYERI haid atau dismenorea adalah rasa nyeri, keram, atau tegang yang terjadi sebelum atau selama menstruasi. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka kejadian dismenorea berkisar antara 1,7 persen hingga 97 persen pada wanita usia produktif. Dismenorea biasanya terjadi pada wanita usia muda (16-25 tahun) dan tersering pada usia 17-20 tahun. Nyeri yang terjadi sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari.

Dikenal dua jenis dismenorea, yaitu dismenorea primer dan dismenorea sekunder. Dismenorea primer terjadi tanpa adanya kelainan pada organ reproduksi. Penyebabnya hingga saat ini masih belum diketahui. Sementara itu, dismenorea sekunder disebabkan oleh kelainan organ reproduksi.

Dismenorea dibagi menjadi tiga derajat. Pertama, derajat ringan: nyeri ringan, jarang memerlukan analgetik, aktivitas sehari-hari jarang terpengaruhi. Kedua, derajat sedang: nyeri sedang, memerlukan analgetik, aktivitas sehari-hari terganggu tetapi jarang absen dari sekolah atau pekerjaan. Ketiga, derajat berat: nyeri berat, nyeri tidak banyak berkurang dengan analgetik, tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari, biasanya disertai gejala-gejala seperti sakit kepala, kelelahan, mual, dan muntah.

Tata laksana dismenorea adalah terutama untuk mengatasi nyeri dan penyebab utama yang mendasari pada dismenorea sekunder. Tata laksana tersebut terbagi dalam terapi farmakologi dan nonfarmakologi. Terapi farmakologi meliputi obat analgesik. Penanganan nonfarmakologi termasuk di dalamnya teknik relaksasi dengan pemberian kompres hangat, pemijatan, perubahan gaya hidup dengan rutin berolahraga dan asupan nutrisi seimbang serta terapi akupunktur.

Akupunktur adalah suatu cara pengobatan dengan perangsangan pada titik-titik tertentu di tubuh (titik akupunktur) dengan menggunakan jarum halus untuk meningkatkan kemampuan tubuh mencapai kesembuhan alami dan memperbaiki fungsi tubuh yang terganggu. Penusukan titik akupunktur merangsang sistem persarafan sehingga menimbulkan reaksi setempat (pelebaran pembuluh darah/vasodilatasi) yang akan meningkatkan peredaran darah.

Pada kasus dismenore, penusukan akupunktur menyebabkan pelebaran pembuluh darah sekitar rahim sehingga melancarkan aliran darah ke rahim dan mengurangi kontraksi dinding otot rahim. Selain itu, penusukan akupunktur akan merangsang sistem saraf dan mengaktifkan zat-zat yang bersifat sebagai penghantar saraf (neurotransmitter) untuk memodulasi nyeri sehingga pada akhirnya dapat mengatasi nyeri. Penusukan akupunktur juga merangsang pelepasan beta endorfin yang dapat memberikan efek relaksasi sehingga penderita menjadi relaks dan nyaman serta mengurangi stres yang timbul akibat nyeri.

Terapi akupunktur secara rutin kombinasi dengan gaya hidup sehat seperti olahraga teratur dan nutrisi seimbang dapat rnenjadi alternatif pilihan mengatasi nyeri haid terutama untuk penderita yang memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan penghilang nyeri. Semoga Anda sehat senantiasa.

Layer_1(11)
Reservasi
Layer_1(11)
Reservasi

You cannot copy content of this page

Scroll to Top
Chat WhatsApp
1
Butuh Bantuan?
Halo Sahabat Sehat Carolus 🥰

Terima kasih atas kepercayaannya terhadap RS St. Carolus. Kami selalu berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang berkualitas, dokter & tenaga medis profesional serta, fasilitas lengkap & canggih.