Amenorrhea, saat Tamu Bulanan Tidak Datang (Bagian I)

Oleh: dr. Ivanna Theresa S., SpOG, MPH

Amenorrhea atau dalam bahasa awam biasa dikenal dengan telat datang bulan atau telat haid adalah sebuah keadaan ketika siklus menstruasi seseorang tidak timbul dalam tiga bulan terakhir atau lebih. Amenorrhea sendiri dibedakan menjadi amenorrhea primer dan amenorrhea sekunder.

Amenorrhea primer adalah keadaan ketika seorang remaja perempuan belum pernah sama sekali mengalami  menstruasi atau haid hingga usia 14 tahun tanpa disertai tanda pertumbuhan organ reproduksi sekunder, seperti pertumbuhan payudara dan rambut pada kemaluan. Selain itu, belum haid hingga usia 16 tahun namun ada pertumbuhan organ reproduksi sekunder.

Amenorrhea primer tanpa  pertumbuhan  organ reproduksi sekunder dapat disebabkan karena gangguan hormonal atau bahkan genetik. Sementara itu, adanya pertumbuhan organ reproduksi sekunder menunjukkan kemungkinan gangguan organik atau struktur organ reproduksi tersebut.

Tersumbatnya selaput dara atau disebut sebagai himen imperforata  adalah kejadian yang cukup sering ditemui pada kasus amenorrhea sekunder dengan pertumbuhan organ reproduksi sekunder normal. Dalam keadaan normal, selaput dara masih terdapat lubang yang dapat menjadi saluran keluar darah menstruasi.

Pada kasus himen imperforata, selaput dara tersebut tertutup sempurna sehingga pasien tidak mengalami menstruasi. Selain itu, tidak jarang keluhan yang timbul adalah nyeri pada perut bawah dan adanya nyeri yang timbul setiap bulan sekali, terkadang disertai adanya benjolan yang disebabkan rahim yang membesar berisi darah menstruasi yang tidak dapat keluar.

Evaluasi yang dikerjakan pada amenorrhea primer adalah memastikan pertumbuhan  organ seks sekunder atau  biasa diukur  dengan stadium Tanner (Tanner staging), serta memastikan ada atau tidaknya kelainan organ reproduksi interna seperti keberadaan atau adanya kelainan bentuk rahim, indung telur dan liang vagina melalui pemeriksaan  fisik dan ultrasonografi.

Penanganan pada amenorrhea primer adalah sesuai dengan temuan klinis yang ada, dan terapi yang dilakukan bisa bervariasi dan multidisiplin sesuai dengan temuan klinis yang ada. Seperti pada kasus himen imperforata, tindakan operasi bedah minor pada selaput dara dapat membantu menyelesaikan masalah yang ada. Namun, pada kasus lain pada amenorrhea primer perlu ditangani secara komprehensif.

Kekhawatiran tersering timbul pada orangtua yang memiliki anak gadis usia pubertas dan belum haid seperti teman-teman sebayanya. Apakah Anda perlu panik? Tentu tidak.

Pastikan bahwa anak Anda masuk dalam kriteria amenorrhea primer di atas serta perhatikan pertumbuhan payudara dan rambut kemaluannya. Misal, anak Anda masih berusia 13 tahun, tetapi pertumbuhan organ reproduksi sekundernya normal, Anda bisa tunggu hingga usia 16 tahun. Namun, jika anak Anda mengeluh adanya nyeri siklik tiap bulan dan teraba adanya benjolan di perut bawah, pemeriksaan ke dokter dapat dilakukan segera.

Pada anak perempuan usia 14 tahun dan tidak tampak adanya pertumbuhan organ reproduksi sekunder, Anda dapat bawa anak Anda ke dokter kebidanan dan kandungan untuk diperiksa lebih lanjut.

(bersambung)

Layer_1(11)
Reservasi
Layer_1(11)
Reservasi

You cannot copy content of this page

Scroll to Top
Chat WhatsApp
1
Butuh Bantuan?
Halo Sahabat Sehat Carolus 🥰

Terima kasih atas kepercayaannya terhadap RS St. Carolus. Kami selalu berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang berkualitas, dokter & tenaga medis profesional serta, fasilitas lengkap & canggih.