Mengenali “Cubital Tunnel Syndrome” (Bagian 1)

Oleh: dr. Erica Kholinne, SpOT(K), PhD dan Jessica Alysia

CUBITAL tunnel syndrome atau ulnar neuropathy adalah sebuah kondisi yang diakibatkan oleh penekanan pada saraf ulnaris (ulnar nerve) di level sendi siku (elbowjoint). Saraf ulnaris berjalan dari bawah leher ke jari tangan yang dalam perjalanannya dapat tertekan pada beberapa tempat seperti di siku yang dikenal dengan nama cubital tunnel syndrome dan jika terjadi pada pergelangan tangan dikenal dengan carpal tunnel syndrome.

Sejumlah faktor risiko dapat menyebabkan penekanan dan iritasi dari saraf ulnaris yang secara umum terbagi dua, yaitu penyebab akut (mendadak) dan penyebab kronik (perlahan). Penyebab akut antara lain adanya trauma langsung pada daerah siku, dislokasi atau fraktur sebelumnya pada area siku, dan pengumpulan cairan pada sendi yang menyebabkan bengkak dan penekanan saraf. Sementara itu, penyebab kronis antara lain sering bersandar pada siku Anda di permukaan yang keras, sering melipat/menekuk siku seperti berbicara lama di ponsel, kebiasaan tidur dengan tangan ditekuk di bawah bantal, dan adanya artritis pada sendi siku.

Gejala yang paling sering dirasakan adalah adanya baal dan kesemutan pada jari manis atau kelingking yang hilang timbul. Anda juga dapat mengeluhkan adanya rasa nyeri dan tidak nyaman pada sendi siku. Keluhan akan memberat ketika melipat siku (menyetir, berbicara lama di ponsel) dan Anda mungkin dapat terbangun pada malam hari karena rasa baal dan kesemutan yang sangat mengganggu. Pada kasus yang lebih berat, dapat terjadi kelemahan dalam menggenggam yang terkadang menyebabkan Anda sering menjatuhkan barang dan terlihat seperti kecerobohan.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala saat Anda mengalami cubital tunnel syndrome yang pada prinsipnya menghindari atau mengurangi paparan terhadap faktor risiko yang telah disebutkan. Di antaranya, menghindari aktivitas melipat siku untuk periode waktu yang lama. Jika sering menggunakan komputer, pastikan bahwa kursi tidak terlalu rendah sehingga menghindari kecenderungan untuk melipat siku, jangan meletakan lengan dan siku pada arm restHindari bersandar pada siku atau memberikan tekanan pada bagian dalam lengan (contohnya   menyetir dengan meletakan tangan pada jendela yang terbuka). Mengurangi aktivitas yang dapat mengiritasi saraf ulnaris seperti menekuk siku berulang-ulang atau menghindari pekerjaan dengan peralatan yang bergetar seperti bor.

Anda sebaiknya berobat ke dokter bila tetap merasakan gejala cubital tunnel syndrome lebih dari 1  minggu dan tidak membaik walaupun telah mengurangi paparan terhadap faktor risiko yang telah disebutkan. (bersambung)

 

Layer_1(11)
Reservasi
Layer_1(11)
Reservasi

You cannot copy content of this page

Scroll to Top
Chat WhatsApp
1
Butuh Bantuan?
Halo Sahabat Sehat Carolus 🥰

Terima kasih atas kepercayaannya terhadap RS St. Carolus. Kami selalu berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang berkualitas, dokter & tenaga medis profesional serta, fasilitas lengkap & canggih.