Operasi Minim Sayatan : Paradigma Baru Teknik Operasi pada Penyakit Organ Kandungan

oleh : dr Herbert Situmorang, SpOG (K)

“Penyebab haid ibu yang banyak adalah mioma sebesar 8 sentimeter di dalam kandungan ibu, dan saya sarankan untuk operasi pengangkatan miom atau rahimnya untuk menghentikan perdarahan tersebut”, masih terngiang jelas ucapan dokter kandungan di RS pagi itu. Ibu Surtini bingung, ia belum bisa memutuskan apakah harus operasi atau mencoba alternatif lain. Banyak cerita menyeramkan yang ia dengar dari teman-temanya yang telah menjalani operasi pengangkatan kandungan. Nyeri yang hebat lah, badan terasa lemah dan tak bertenaga lah, kehilangan gairah bersama pasangan lah, kulit mudah kering lah, dan berbagai keluhan lain yang membuatnya berpikir dua kali untuk menjalani operasi. Setelah berdiskusi dengan suaminya, ia putuskan untuk melakukan pengobatan alternatif saja dulu. Seorang temannya menyarankan untuk meminum ramuan herbal yang mampu mengatasi berbagai macam penyakit. Mudah-mudahan berhasil tanpa operasi, demikian harapnya.

Satu minggu, dua minggu berlalu, namun keluhan perdarahannya tetap terjadi. Badannya pun terasa semakin lemah. Akhirnya Surtini menyerah. Ia beranikan dirinya untuk melakukan operasi. Suami dan anak-anak nya yang sudah beranjak dewasa pun mendukungnya untuk menjalani operasi pengangkatan mioma di rahimnya. Tetapi terlebih dahulu ia ingin mengetahui lebih banyak tentang operasi yang akan ia jalani. Banyak hal yang ingin ia tanyakan terkait operasi myoma ini.

Untuk menjawab permasalahan Ibu Surtini dan mungkin ibu-ibu lain yang mengalami masalah serupa, informasi berikut penting untuk membantu memahami penyakit dan penanganan  operasinya.

Apakah myoma harus selalu dioperasi?

Tidak semua myoma harus diangkat atau dioperasi. Banyak wanita memiliki myoma tetapi tidak merasakan keluhan apapun.Jika tidak ada keluahan mioma tidak perlu diangkat. Masalah yang sering dikeluhkan adalah perdarahan haid yang banyak, nyeri di daerah perut bagian bawah, gangguan buang air kecil maupun besar, dan kesulitan memiliki keturunan. Timbulnya keluhan ini banyak ditentukan oleh letak dan besar myoma itu.

Apakah myoma bisa menjadi ganas?

Myoma sendiri adalah tumor jinak rahim. Hanya 1 hingga 3% yang dapat berubah menjadi tumor ganas. Umur di atas 45 tahun dan ukuran mioma lebih dari 8 cm menjadi faktor risiko perubahan menjadi ganas

Selain operasi, apakah ada pilihan lain pengobatan pada myoma?

Penanganan dengan obat-obatan dapat mengurangi gejala yang ditimbulkan pada myoma. Namun demikian tidak dapat menghilangkan penyakit myomanya sendiri.

Bagaimana operasi yang dilakukan pada myoma?

Operasi yang dilakukan pada myoma pada dasarnya bertujuan untuk membuang penyakit myomanya. Untuk itu ada dua pilihan, yakni mengangkat myomanya saja atau mengangkat myoma sekaligus rahimnya. Pilihan pengangkatan myoma saja bertujuan untuk mempertahankan rahim misalnya pada pasangan yang masih ingin memiliki keturunan. Pilihan ini memiliki risiko yakni kambuhnya myoma di kemudian hari. Pilihan kedua adalah dengan mengangkat mioma dan rahimnya. Pilihan ini terutama dilakukan pada myoma yang berjumlah lebih dari satu atau berukuran besar dan pada wanita yang sudah tidak ingin memiliki keturunan lagi.

Saat ini operasi myoma baik pengangkatan myomanya saja maupun pengangkatan myoma sekaligus rahimnya telah dapat dilakukan dengan teknik minimal invasive surgery yang dikenal dengan sebutan laparoskopi.

Apa beda laparoskopi dengan teknik operasi konvensional?

Pada laparoskopi sayatan yang dibuat untuk mengangkat myoma atau rahim tadi sangat kecil, hanya 0,5 sampai 1,5 cm saja. Dokter menggunakan satu sayatan kecil biasanya di pusar untuk memasukkan kamera dan 2 hingga tiga sayatan lain 0,5 cm untuk memasukkan alat yang digunakan untuk mengangkat myoma tersebut. Keuntungan utama bagi pasien adalah nyeri pasca operasi jauh lebih ringan dibandingkan operasi konvensional sehingga pemulihan pasien akan lebih cepat dan pasien dapat lebih cepat pulang dan kembali beraktivitas. Bagi dokter sendiri operasi dapat dikerjakan dengan lebih jelas karena pembesaran gambar yang diperoleh dengan kamera laparoskopi ini. Selain itu perdarahan selama operasi menjadi lebih sedikit dan kejadian infeksi luka operasi sangat kecil. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliknya, saat ini  laparoskopi telah menjadi pilihan utama dalam melakukan operasi pengangkatan myoma atau rahim.

Gambar 1. Tampilan myoma pada laproskopi

Gambar 2. Morselasi Mioma

Bagaimana myoma yang berukuran besar dapat dikeluarkan melalui sayatan yang kecil?

Myoma yang berbentuk seperti daging dapat berukuran hingga 20 cm. Untuk mengeluarkan myoma tersebut dokter dapat menggunakan alat yang dapat memotong myoma menjadi lembaran-lembaran daging yang memanjang sehingga dapat dikeluarkan melalui lubang sebesar 1 cm yang dibuat. Proses ini disebut morselasi mioma (Gambar 2). Selain itu apabila myoma dan rahimnya sekaligus diangkat, dokter juga dapat mengeluarkan rahim tersebut melalui vagina untuk kemudian dijahit kembali.

Apa risiko teknik operasi ini?

Risiko operasi menggunakan alat laparoskopi pada dasarnya sama dengan teknik konvensional, misalnya perdarahan dan pemberian transfusi darah, cedera organ seperti kandung kemih dan usus, serta infeksi luka operasi. Dengan pengalaman dokter yang semakin baik, angka kejadian berbagai komplikasi tersebut menjadi semakin kecil.

Gambar 3. Hasil akhir operasi

Demikianlah setelah mendapatkan penjelasan tersebut akhirnya Ibu Surtini menjalani operasi dengan hati yang mantap. Beberapa pemeriksaan  dilakukan sebelum operasi dan Ibu Surtini dinyatakan dalam kondisi sehat untuk menjalani operasi. Laparoskopi dikerjakan keesokan harinya dan berlangsung lancar.  Sehari setalah operasi Ibu Surtini pun diperbolehkan untuk pulang dan kontrol satu minggu kemudian. Hasil pemeriksaan jaringan yang diangkat terbukti menunjukkan myoma dan bukan merupakan tumor ganas.  Kini Ibu Surtini telah terbebas dari masalah perdarahan haid yang banyak dan ia dapat beraktifitas dengan lebih tenang.

 

Layer_1(11)
Reservasi
Layer_1(11)
Reservasi

You cannot copy content of this page

Scroll to Top
Chat WhatsApp
1
Butuh Bantuan?
Halo Sahabat Sehat Carolus 🥰

Terima kasih atas kepercayaannya terhadap RS St. Carolus. Kami selalu berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang berkualitas, dokter & tenaga medis profesional serta, fasilitas lengkap & canggih.