Pemasangan Cincin pada Serangan Jantung Akut, Mengapa harus Sesegera Mungkin? (Bagian 1)

oleh : dr. Aron Husink, SpJp FIHA

BEBERAPA tahun terakhir, serangan jantung sedang naik daun. Penyakit antara lain menyerang para selebritas dan diberitakan luas oleh media. Pemasangan cincin (ring) kerap menjadi strategi pengobatan utama dan harus dilakukan segera. Mengapa demikian?

Apa yang dimaksud dengan serangan jantung?

Serangan jantung merupakan salah satu bentuk presentasi dari penyakit jantung koroner. Jantung adalah suatu organ yang terdiri atas otot yang bekerja memompakan darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah sehingga jantung bertanggung jawab terhadap ketersediaan nutrisi dan oksigen organ – organ tubuh, serta pembuangan sisa-sisa pembakaran organ – organ tubuh. Otot jantung sendiri juga memerlukan akses terhadap nutrisi, oksigen, dan jalur pembuangan seperti organ – organ lainnya, dan otot jantung mendapatkan akses tersebut melalui pembuluh darah koroner.

Seseorang dikatakan menderita penyakit jantung koroner bila pembuluh darah koroner mengalami penyempitan atau penyumbatan akibat proses aterosklerosis (penumpukan lemak dan pengapuran pada dinding pembuluh darah) yang mengganggu ketersediaan nutrisi dan oksigen bagi otot jantung, akibatnya otot jantung dapat mengalami penurunan fungsi, kerusakan sementara, hingga permanen.

Penyakit jantung koroner memiliki dua presentasi utama. Pertama, penyakit jantung koroner stabil. Kondisi ini umumnya muncul berupa nyeri dada, nyeri ulu hati, dada terasa berat, atau panas, terpicu bila jantung bekerja lebih berat dari biasanya seperti bila seseorang beraktivitas fisik, atau mengalami stres emosional, tetapi gejala tidak berkepanjangan, dan hilang bila beristirahat. Gejala tersebut dikatakan angina pektoris stabil.

Kedua, kondisi nyeri dada dikatakan tidak stabil atau angina pektoris tidak stabil, adalah kondisi keluhan di atas muncul mendadak, atau pada aktivitas minimal atau beristirahat, durasi lebih lama hingga lebih dari 20 menit, dan tidak reda dengan istirahat, juga dapat disertai keringat dingin, mual, muntah, dan sesak napas. Pada evaluasi selanjutnya di unit gawat darurat, apabila terbukti gejala tersebut memang benar akibat penyakit jantung koroner, barulah individu tersebut dikatakan menderita serangan jantung, atau selanjutnya disebut sebagai sindrom koroner akut (SKA).

Pada penyakit jantung koroner stabil, proses penyempitan atau penyumbatan berjalan perlahan dan menahun. Gejala baru akan muncul bilamana penyempitan sudah cukup berat dan mengganggu aliran di pembuluh darah koroner. Pada kondisi ini, berbagai evaluasi dapat dilakukan untuk menilai ringan-beratnya gangguan asupan darah terhadap jantung, juga untuk strategi pengobatan awal, apakah dengan obat atau sudah memerlukan tindakan lebih lanjut.

Namun, pada SKA, terjadi erosi atau pecahnya permukaan gumpalan lemak akibat aterosklerosis tersebut, dan diikuti terbentuknya bekuan darah (trombosis) secara mendadak dalam waktu cepat, sehingga aliran pembuluh darah koroner serta suplai darah menuju otot jantung terhenti secara mendadak. Otot jantung yang tidak mendapatkan suplai darah akan mengalami kerusakan di sel-selnya, yang menimbulkan sensasi nyeri dada berupa angina pektoris tidak stabil. [bersambung]

Layer_1(11)
Reservasi
Layer_1(11)
Reservasi

You cannot copy content of this page

Scroll to Top
Chat WhatsApp
1
Butuh Bantuan?
Halo Sahabat Sehat Carolus 🥰

Terima kasih atas kepercayaannya terhadap RS St. Carolus. Kami selalu berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang berkualitas, dokter & tenaga medis profesional serta, fasilitas lengkap & canggih.