Prediabetes, Peringatan Dini yang Tidak Boleh Diremehkan

Oleh: dr. Cindy MBiomed, SpPD dan dr. Lily Chandrawati MBiomed, SpPD

SEIRING perkembangan zaman, terjadi banyak penyakit degeneratif karena kurangnya aktivitas fisik (sedentary lifestyle) dan pola makanan yang tidak sehat. Contohnya, penyakit jantung, diabetes, dan penyakit metabolik lainnya. Berbeda dengan diabetes yang sudah tidak asing di masyarakat, prediabetes mungkin belum banyak diketahui.

Prediabetes merupakan gangguan toleransi gula darah, baik gula darah puasa maupun setelah pemberian glukosa, atau dapat disederhanakan sebagai kondisi peraliha antara kondisi gula darah “normal” dan “diabetes mellitus”. Prediabetes ini ditandai dengan kadar gula darah puasa 100–125 mg/dL, kadar gula darah 2 jam setelah pembebanan glukosa 75 gram 140–199 mg/dL, atau kadar HbA1c 5,7–6,4 persen.

Secara global, pada tahun 2017, prediabetes mengenai sekitar 7,3 persen populasi dewasa yaitu sebanyak 352,1 juta penduduk, dengan jumlah yang sama antara laki-laki dan perempuan, dan setengahnya terjadi pada usia kurang dari 50 tahun. Pada tahun 2045 diperkirakan angka prediabetes meningkat hingga 8,3 persen yaitu sebesar 587 juta individu. Beberapa sumber menunjukkan variasi angka prevalensi prediabetes, hal ini kemungkinan disebabkan karena perbedaan kriteria diagnosis yang digunakan di setiap negara. Di Amerika Serikat angka kejadian prediabetes mencapai 33,9 persen penduduk dewasa dan sebanyak 48,3 persen merupakan usia 65 tahun atau lebih. Di Indonesia, Riskesdas menunjukkan  terjadinya peningkatan prevalensi prediabetes setiap tahunnya, dan pada tahun 2018 angka prediabetes mencapai 30,8 persen. Buruknya  status sosial ekonomi, akses fasilitas kesehatan, tingkat pendidikan, dan peningkatan angka obesitas merupakan faktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya prediabetes.

Prediabetes tidak hanya merupakan faktor risiko terjadinya diabetes mellitus, tetapi juga dapat menimbulkan komplikasi kardiovaskular, seperti penyakit jantung  koroner, gagal jantung, dan stroke, bahkan sebelum menjadi kondisi diabetes yang nyata. Sebesar 25 persen prediabetes akan berkembang menjadi diabetes dalam kurun waktu 3 hingga 5 tahun. Prediabetes juga dikaitkan dengan peningkatan angka kematian secara keseluruhan. Dengan demikian, alangkah baiknya prediabetes disikapi sejak dini sebelum berkembang komplikasi lainnya.

Sebagian besar pasien prediabetes tidak menunjukkan gejala. Oleh sebab itu, pemeriksaan dini sangat dianjurkan. Pemeriksaan ditujukan bagi mereka yang berusia di atas 45 tahun atau sebelum usia 45 tahun terutama pada kondisi dengan berat badan lebih, mengalami tekanan darah tinggi, memiliki kadar kolesterol tinggi, riwayat penyakit jantung koroner, rendahnya aktivitas fisik, atau memiliki riwayat melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kilogram.

Penanganan prediabetes dapat dilakukan dengan penerapan pola hidup sehat dan obat-obatan. Pengaturan pola hidup sehat meliputi pengaturan diet dan aktivitas fisik secara teratur. Diet rendah garam, rendah lemak jenuh, dan kaya serat sangat dianjurkan  bagi pasien prediabetes. Pengaturan jumlah kalori disesuaikan dengan berat badan dan aktivitas fisik setiap harinya. Pembatasan jumlah kalori sebesar 500–1000 kkalori hendaknya diterapkan pada penderita dengan obesitas. Selain itu, pada obesitas, disarankan penurunan berat badan secara bertahap, yaitu sebesar 7 persen dalam 6 bulan. Aktivitas fisik dengan intensitas sedang seperti jalan cepat, joging, bersepeda, berenang, minimal 150 menit per minggu, terbagi sebanyak 4 sampai 5 kali. Bila dengan pengaturan pola  hidup  tidak  mencapai target pengobatan, pemberian obat-obatan menjadi pilihan terapi. Tentunya kita berharap dapat mencegah kondisi prediabetes ini dengan memperhatikan kondisi di atas. Mencegah akan jauh lebih baik daripada mengobati.

Semoga kita senantiasa sehat.

Layer_1(11)
Reservasi
Layer_1(11)
Reservasi

You cannot copy content of this page

Scroll to Top
Chat WhatsApp
1
Butuh Bantuan?
Halo Sahabat Sehat Carolus 🥰

Terima kasih atas kepercayaannya terhadap RS St. Carolus. Kami selalu berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang berkualitas, dokter & tenaga medis profesional serta, fasilitas lengkap & canggih.