Pro dan Kontra Suplementasi Vitamin D3 Dosis Tinggi (Bagian 2)

Oleh: dr. Cindy, MBiomed, SpPD dan dr. Erick Lios, MBiomed, SpPD

BERDASARKAN Panduan Suplementasi vitamin D tahun 2018, dengan anjuran dari Vitamin D Society, dan dari Endocrine Society, kadar vitamin D yang paling bermanfaat untuk imunitas selama pandemi Covid-19 adalah kadar vitamin D yang optimal (30-60 ng/ml) dengan dosis awal vitamin D3 harian 1.000-2.000 unit/hari. Dosis awal vitamin D3 harian sebaiknya tidak melebihi 4.000 unit/hari. Vitamin D dapat diukur kadarnya pada beberapa laboratorium di Indonesia. Kadar vitamin D ini digunakan sebagai panduan kita untuk menaikkan dosis vitamin D3 yang sudah dikonsumsi. Walaupun pemeriksaan vitamin D di awal menunjukkan hasil yang rendah, tetap tidak disarankan langsung mengonsumsi vitamin D3 dosis tinggi di awal.

Kita perlu berhari-hati menggunakan vitamin D3 dosis tinggi di awal, atas dasar beberapa pertimbangan. Pertama, kenaikan cepat vitamin D dalam tubuh akan meningkatkan penyerapan kalsium pada usus. Jika konsumsi kalsium di bawah 1.000 miligram/hari, kalsium akan diambil dari tulang (meningkatkan kerapuhan tulang). Hal ini juga menyebabkan kalsium dalam darah meningkat dan menumpuk pada jaringan tubuh seperti pembuluh darah (pengapuran pembuluh darah). Untuk mengatasi hal ini, ada yang menyarankan mengonsumsi juga vitamin K2 sebagai penyeimbang efek vitamin D, tetapi sampai saat ini vitamin K2 belum masuk dalam panduan pengobatan di dunia dan metabolisme kalsium pada tubuh manusia bukanlah suatu perhitungan matematis. Jika kita mengikuti anjuran ini, akan banyak obat yang harus kita konsumsi, tanpa efektivitas yang bermakna.

Kedua, efek imunomodulator vitamin D harus sesuai, tidak lebih dan tidak kurang. Contohnya pada saat tubuh kita melawan infeksi Covid-19, yang kita perlukan adalah respons tubuh untuk memproduksi sitokin dengan jumlah yang tepat, tidak terlalu banyak maupun sangat kekurangan. Respons tubuh yang tepat ini dapat dicapai dengan mencapai kadar optimal vitamin D yaitu 30-60ng/ml dan kenaikannya tidak boleh terburu-buru dengan vitamin D dosis tinggi pada awal.

lnfeksi Covid-19 merupakan penyakit yang bertumpu pada peran optimal dari imunitas tubuh. Vitamin D merupakan salah satu dari sekian banyak vitamin yang secara teoretis baik untuk imunitas. Sebagai takehome message/tips bagi sahabat sehat Carolus, utamakan fokus pada empat hal penting dari imunitas yaitu pola makan sehat, cukup tidur, olahraga, dan kontrol penyakit penyerta, terutama diabetes atau obesitas. Untuk sahabat dengan diabetes, obesitas atau yang jarang terpapar matahari dapat mengonsumsi vitamin D3 2.000 unit/hari setelah makan pagi atau siang hari tanpa perlu memeriksakan kadar vitamin D. Vitamin D3 baru mencapai kadar stabil dalam darah yaitu sekitar 3-4 minggu setelah dikonsurnsi. Manfaat vitamin D3 paling baik dikonsumsi sebelum terinfeksi Covid-19.

Konsultasikan status kecukupan vitamin D dan kesesuaian dosisnya pada dokter Anda. Semoga kita semua senantiasa sehat.

Layer_1(11)
Reservasi
Layer_1(11)
Reservasi

You cannot copy content of this page

Scroll to Top
Chat WhatsApp
1
Butuh Bantuan?
Halo Sahabat Sehat Carolus 🥰

Terima kasih atas kepercayaannya terhadap RS St. Carolus. Kami selalu berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang berkualitas, dokter & tenaga medis profesional serta, fasilitas lengkap & canggih.