Sakit Perut pada Anak

Della Sabrina Marta dan dr. Iskandar Budianto, SpBA

SAKIT perut pada anak merupakan salah satu kondisi yang sering terjadi dan tentunya membuat orangtua khawatir. Terdapat banyak penyakit yang dapat muncul dengan keluhan sakit perut. Bayi atau anak yang belum dapat mengomunikasikan rasa sakit juga menjadi tantangan dalam mendiagnosis dan menangani penyebab terjadinya sakit perut pada anak. Masing-masing penyebab memiliki penanganan sendiri dan perlu disesuaikan dengan kondisi unik dari setiap anak. Penanganan yang tepat sangat dibutuhkan agar kondisi anak tidak terganggu, terutama pada masa pertumbuhan dan perkembangannya.

Penyebab sakit perut pada anak dapat diketahui berdasarkan karakteristik gejala, hasil pemeriksaan fisik oleh dokter, dan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium atau pencitraan. Salah satu tanda khas yang dapat membedakan penyebab sakit perut pada anak adalah dari karakteristik nyeri yang dialami anak. Terdapat tiga jenis nyeri yang dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya.

Nyeri akibat proses peradangan (inflamasi) muncul dengan gejala nyeri yang terus menerus dirasakan, dengan intensitas nyeri yang bertambah secara perlahan. Anak akan tampak gelisah atau rewel sepanjang hari. Peradangan usus buntu (appendicitis) adalah salah satu penyebab tersering nyeri perut akibat proses inflamasi pada anak. Adanya sumbatan (obstruksi) pada usus buntu akan muncul sebagai nyeri kolik, yaitu nyeri yang dirasakan hilang timbul akibat adanya usaha usus untuk melepaskan sumbatan tersebut yang anak biasanya menjadi rewel untuk beberapa saat dan kemudian tenang lalu menjadi rewel lagi setelah beberapa saat kemudian, tidak jarang disertai dengan muntah pada saat anak merasakan sakit perut. Anak biasanya menangis lebih kencang secara tiba-tiba saat serangan muncul. Nyeri akibat kurangnya oksigen akibat terputusnya suplai oksigen ke suatu organ, misalnya usus yang disebut sebagai nyeri iskemik akan menyebabkan bagian organ yang terkena mengalami kematian sehingga nyeri yang awalnya dirasakan sangat hebat suatu saat akan menghilang karena organ yang mati tersebut tidak lagi dapat merasakan nyeri.

Beberapa kondisi yang perlu diwaspadai dan menjadi petunjuk bagi orangtua untuk membawa anak dengan keluhan nyeri perut ke dokter adalah jika keluhan nyeri sudah tidak tertahankan, anak mengalami muntah atau diare yang terus-menerus, BAB kemerahan, muntah kehijauan, anak tidak mau minum/makan, dan ubun-ubun bayi yang tampak lebih terdorong ke dalam kepala atau cekung dibandingkan biasanya. Salah satu pola pikir yang penting adalah orangtua perlu mengantisipasi jika anak mulai terlihat lebih diam dan tidak menangis, tetapi tidak terlihat aktif seperti biasanya karena terdapat kemungkinan kondisi anak telah memburuk, nyeri sudah tidak tertahankan sampai anak menjadi lemas, atau organ yang terganggu telah mengalami kematian sehingga tidak dapat menghantarkan rasa nyeri lagi.

Orangtua perlu memahami bahwa penanganan sakit perut dapat dibagi menjadi tindakan operatif dan non-operatif berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Umumnya, kondisi yang membutuhkan tindakan operasi muncul dengan gejala yang lebih hebat, mendadak, terlokalisir, disertai buang air besar berwarna merah, muntah berwarna kehijauan, dan nyeri yang terus bertambah parah. Keluhan seperti ini biasanya disertai anak terlihat lemas, suara usus menurun atau hilang, nyeri tekan pada area tertentu pada perut, dan perut yang tegang saat diperiksa oleh dokter.

Kami harap Anda senantiasa sehat.

Layer_1(11)
Reservasi
Layer_1(11)
Reservasi

You cannot copy content of this page

Scroll to Top
Chat WhatsApp
1
Butuh Bantuan?
Halo Sahabat Sehat Carolus 🥰

Terima kasih atas kepercayaannya terhadap RS St. Carolus. Kami selalu berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang berkualitas, dokter & tenaga medis profesional serta, fasilitas lengkap & canggih.